Update status dan profile picture, istilah itu begitu populer saat ini. Mengambarkan sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperbarui status yang tertulis di blackberry massenger maupun facebook sehingga orang lain mengetahui apa yang sedang dia kerjakan atau alami. Mengapa sebagian besar orang kecanduan untuk menuliskan statusnya? Karena sejatinya orang ingin diperhatikan. Itu yang terbersit di benak saya pertama kali. Setelah itu muncul jawaban lainnya seperti mengisi waktu luang, sedang tidak banyak pekerjaan, iseng saja, atau memang narsis. Apapun alasannya update status dan propic menjadi sebuah kegiatan rutin yang memiliki banyak penggemar. Bahkan ada sebagian orang yang bisa berkali-kali ganti status dalam sehari, benar-benar seperti minum obat saja. Hehehe. Apakah ini salah? Tentu tidak! Itu hak setiap orang dan sah-sah saja.
Akhir pekan kemarin saya memiliki banyak kesempatan untuk membuka internet dan (terutama) mencermati status serta profile picture teman-teman di facebook maupun bbm yang ternyata sangat menarik. Saya menemukan fakta bahwa sebagian besar orang memasang status yang berhubungan dengan keadaan dirinya dan kegiatan yang mereka lakukan sehingga kita bisa mengetahui aktivitas orang lain tanpa orang tersebut kontak langsung dengan kita. Sangat update, hanya dalam hitungan detik. Bahkan dengan fasilitas yang ada, lagu-lagu yang sedang didengarpun bisa diketahui orang lain tanpa perlu bercerita. Sungguh luar biasa! Bagi saya ini adalah sebuah bentuk komunikasi tidak langsung yang sangat efektif, murah, dan menjangkau banyak orang. Kalau di marketing, bentuk promosi seperti inilah yang dicari. Tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga, tetapi pesan yang disampaikan bisa dimengerti dan bersifat massal.
Selain tentang profil diri, status juga dimanfaatkan sebagai sarana promosi menjual kepada orang lain. Seorang teman yang punya usaha berjualan tas sering memasang gambar tas terbaru di profile picture dengan status yang menunjukkan harga atau cara membelinya. Di kesempatan lain seorang teman yang hobby membuat kue berusaha menampilkan hasil karyanya di profil picture agar orang lain tertarik dengan gambar tersebut. Intinya, update status bisa digunakan untuk apa saja, tidak melulu menceritakan diri sendiri tetapi juga untuk kegiatan promosi dan bisnis. Sebuah cara yang murah, mudah, dan efisien.
Dengan adanya facebook dan bbm, saya merasa bahwa kehidupan sosial orang sudah berubah. Keinginan dasar manusia untuk dihargai, diakui keberadaannya, menunjukkan eksistensinya, menemukan bentuknya dalam sebuah benda mungil bernama blackberry. Dengan menakjubkan benda ini menangkap kebutuhan dasar manusia tersebut untuk bisa mengaktualisasikan diri, meskipun dengan cara yang berbeda-beda dan kondisi yang beragam. Terlebih lagi kalau kondisi yang dialami merupakan hal yang membanggakan, maka orang akan segera menuliskannya agar orang lain tahu dan kagum terhadap mereka. Misalnya ketika saya mendarat di Bandara Soekarno Hatta, biasanya saya langsung update status dengan tulisan “just landed...bandara soetta.” Itu baru bandara soetta, bagaimana seandainya saya bepergian ke luar negeri, pasti statusnya akan lebih heboh dan berusaha keras menunjukkan “keluarnegeriannya”. Sejujurnya ada sebuah kebanggaan ketika menuliskannya. Saya kemudian berandai-andai, kalau misalnya saya tidak sedang berada di bandara tetapi di terminal, apakah saya akan gencar untuk update status, kelihatannya tidak. Sulit membayangkan diri saya menulis status seperti “akhirnya...nyampai juga di terminal kampung rambutan”, atau mungkin “naik metromini, ngebut nih.. seram...”. Status-status tadi terkesan biasa saja dan tidak elit karena tidak menunjukkan “status sosial” ataupun “ekonomi” yang saya miliki. Istilah lainnya, kurang impresif! Berdasarkan contoh tadi, seakan-akan status juga menjadi sebuah alat untuk mengukur kesuksesan seseorang (ini adalah kesimpulan liar saya sementara waktu, perlu diuji dulu kebenarannya).
Fungsi lain dari status menurut saya adalah alat untuk katarsis. Orang mengekspresikan perasaan, keinginan, dan harapan yang dimiliki melaluinya. Terkadang juga kita dapati ungkapan kesedihan, kekecewaan, kemarahan, dan kegalauan seseorang. Menurut saya akhir-akhir ini orang semakin terbuka menyatakan dirinya, seperti buku yang tidak bersampul, langsung bisa diketahui isinya. Berbeda dengan zaman dahulu dimana orang cenderung hati-hati untuk menyampaikan apa yang mereka pikir dan rasakan, paling-paling hanya ke orang-orang tertentu atau sahabat dekat. Kalau suka menulis, seringkali orang menggunakan buku diary sebagai alat pencurahan diri.
Saya belajar banyak dari membaca status teman-teman di bbm, bahwa kalimat yang singkat itu bisa memiliki banyak arti, dari yang penuh dorongan, motivasi, semangat, sampai yang mengharu biru. Kalau kita punya waktu untuk memperhatikan status-status tersebut, ternyata banyak hal yang bisa diceritakan meskipun seringkali saya agak miris dengan status orang yang penuh dengan kesedihan. Meskipun bagi saya itu boleh-boleh saja, tetapi ada baiknya kita berhati-hati memasang status, dan tidak mengumbar semua yang sedang kita alami. Bukan apa-apa, lebih kepada menghindari beda persesi saja, bahwa tidak semua orang memiliki pemahaman sama terhadap apa yang kita tuliskan. Selain itu, terkadang status bisa menjadi ungkapan hati untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Saya teringat ketika atasan saya mengundurkan diri dari perusahaan, maka semua teman memasang tampang sedih di profil picture dengan isi status yang intinya sama, kehilangan. Meskipun saya tidak ikut-ikutan, tetapi terharu juga dengan status belasan orang yang sama dan dilakukan secara serempak. Status seseorang terkadang membuat saya bisa membaca apa yang sedang terjadi dengan mereka sehingga saya belajar lebih berempati. Ada sebuah pengalaman menarik yang saya alami baru-baru ini, konseling yang meneguhkan bisa dimulai dari sebuah status!
Dari apa yang sudah saya bicarakan, status memiliki banyak manfaat. Saya bukanlah orang yang apriori dengan itu karena saya sendiri termasuk orang yang rajin update dan merubah profile picture. Bahkan bisa dibilang saya termasuk narsis karena hampir setiap kali merubah profile picture dengan foto-foto diri dari berbagai posisi. Terkadang saya juga merasakan ada keinginan untuk tampil dan menyampaikan pesan kepada sesorang atau mengekspresikan apa yang menjadi perasaan saya.
Update status, sebenarnya mengakomodasi kebutuhan kita untuk diperhatikan dan menunjukkan eksistensi diri. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, komunikasi seperti ini menjadi sangat berharga karena menembus ruang dan waktu. Orang bisa menjadi semakin dekat satu sama lain karena merasa ada ikatan emosional setelah membaca status-status tersebut. Seringkali kita juga bisa membantu orang lain ketika mengetahui teman kita sedang dalam kondisi yang terpuruk dengan status yang mereka tampilkan. Perhatian dan sapaan yang kita berikan mampu menjadi penghiburan bagi mereka meskipun belum tentu akan membawa orang tersebut untuk bercerita tentang masalahnya. Bahayanya kalau kita terlalu sibuk memperhatikan status-status teman dan lupa memberikan perhatian kepada orang-orang terdekat. Kalimat sindiran yang mengatakan bahwa “BB, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat” tampaknya perlu kita waspadai, apalagi kalau kita sudah mulai tergantung dengan update status dan menjadi sebuah tuntutan yang harus selalu dilakukan. Satu hal lagi yang penting, tulisan di status kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang tetapi juga bisa menjadi batu sandungan. Apalagi kalau kita terbawa emosi dan perasaan, lalu menuliskan hal-hal yang berlebihan.
Jadi kesimpulannya, silakan saja melakukan update status, hanya berikanlah pencerahan dan kebahagiaan kepada orang lain dengan status anda. Jangan memberikan kecemasan karena anda menulis hal-hal yang penuh dengan keterpurukan atau profile picture yang ruwet tanpa harapan. Meskipun tujuannya untuk pelepasan beban, tetapi sebaiknya kita lebih bijaksana dalam memilih. Tulislah sesuatu yang membangkitkan semangat dan pengharapan agar orang lain juga termotivasi ketika membacanya. Itu menurut saya. Selanjutnya terserah anda......